Digital Marketing Funnel, perlukah?

Sebelumnya kita udah bahas banyak banget tentang brand funnel, which menggambarkan consumer journey dalam mengadopsi sebuah brand. Nah, sekarang kita bicara tentang digital. Sepengetahuan gw, banyak banget semacam digital consumer funnel atau digital marketing funnel, mulai dari yang banyak banget step nya, mirip sama jumlah step brand funnel, sampai yang sederhana.

Pertanyaannya, ketika kita udah punya brand funnel sebagai alat ukur, masih perlukah kita punya digital marketing funnel ini?

Menurut gw, PERLU BANGET ! Terkesan bikin makin ribet memang, tapi dengan kita menggunakan digital marketing, maka ada satu lagi consumer stream yang harus diperhatikan. Maksudnya gimana? Jadi, kita harus bisa pastiin investasi kita di digital ini bisa berbuah profit, atau pembelian barang / jasa. Masalahnya, hanya liat iklan di website, atau hanya follow akun Instagram brand nya ga akan kasih profit apapun ke brand ini, so, kita pastikan audience di digital ini mau dateng ke toko buat beli barang kita. Caranya? Ya dengan memastikan digital marketing funnel kita sehat.

Nah, digital marketing funnel mana yang harus dipake? Gw pribadi suka banget sama digital marketing funnel yang super sederhana, karena akan memudahkan kita untuk tracking, less investment untuk research nya, dan anyway, menurut gw objective digital activity terbagi ke tiga step di funnel ini. Apa sajakah step di funnel ini? Berikut pembahasannya :

  • Attract: Di tahap ini fokus aktivitasnya adalah membuat konsumen tahu tentang adanya digital platform brand kita, mirip dengan fase awareness di brand funnel. Aktivitasnya juga mirip, biasanya didominasi dengan advertising atau aktivitas lain yang mengutamakan reach yang besar. Tapi, tugas brand disini bukan hanya menampakkan diri, tapi juga harus bisa menarik minat audience untuk masuk ke tahap berikutnya which mampir ke website atau social media brand ini (manapun yang digunakan sebagai main platform)
  • Engage: Setelah audience mampir ke main platform kita, sekarang saatnya kita buat mereka suka dengan brand ini. Sesuai dengan namanya, fokus di step ini adalah engagement, atau membangun ikatan dengan si audience sehingga dia mau spend time di digital platform kita. Ada beberapa yang mendefinisikan fase ini sebagai visit pertama, ada juga yang bilang di fase ini bisa beberapa kali visit. Menurut gw pribadi, sama aja, karena trigger ke step berikutnya harus sudah ada di visit pertama.
  • Sustain: Setelah si audience mulai terikat dengan brand ini, berikutnya harus ada sesuatu yang membuat mereka loyal, atau akan secara berulang aktif di platform digital brand ini. Fungsinya apa? Ketika sudah loyal, akan lebih mudah untuk si brand berkomunikasi dengan audience ini, yang artinya, akan membuka jalan untuk mengarahkan si audience ke toko dan mencoba produk / jasa yang ditawarkan.

Dari penjelasan diatas, kalau funnel nya udah bagus sampai level sustain, artinya digital marketing brand ini udah bagus dan besar kemungkinan bisa kontribusi profit. Kalau belum bagus? Lakukan analisa bottleneck nya dimana, kemudian lakukan aktivitas yang paling tepat untuk memperbaiki masalah konversi di level itu.

Aktivitas apa yang paling tepat utuk improve konversi di setiap tahap nya?Akan dibahas setelah artikel ini ya..

Nantikan..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s