Siapa yang ga tau SPG (Sales Promotion Girl)? Sesuai namanya, mereka adalah ‘trial force’ sebuah brand yang memang kebanyakan adalah perempuan, tapi bukan berarti ga ada SPB (Sales Promotion Boy). Dalam tugasnya, mereka hampir selalu memakai seragam yang menggambarkan identitas brand, dan akan mendatangi si target konsumen dan nawarin mereka buat coba produk yang dibawa.
Tapi, menurut gw, seorang SPG juga bertugas memastikan si target konsumen ngerti tentang produk yang ditawarkan, biar mereka ga trial disitu doang, tapi lebih berpotensi jadi repertoire atau regular. Kadang, mereka dibantu alat engagement, bisa games, merchandise, atau hal lain yang membantu mereka buat menyampaikan message atau yang bikin konsumen pengen coba beli produknya.
Di perusahaan FMCG, biasanya ada tim khusus yang handle segala sesuatu perihal SPG ini, mulai dari recruitment, operational plan, pengadaan produk (yang buat dijual si SPG), develop alat engagement, sampe design dan produksi seragamnya.
Jenis program SPG sendiri ada beberapa macem :
- Regular : ini yang paling standar, SPG akan dateng ke tempat-tempat potensial, kemudian jalan nyamperin target konsumen yang ada disekitaran situ.
- Trial Blitz : hampir mirip kaya regular, tapi si mobil SPG dilengkapi atraksi (bisa music, game, dll) buat narik perhatian orang disekitaran situ. Dinamakan blitz karena si mobil ini cuma stay di satu tempat sebentar, terus pindah ke titik lainnya. Sehari bisa 3-5 titik tergantung situasi dan kondisi.
- Event support : sesuai namanya, disini kita tempatin SPG di event yang sedang berjalan. Khusus untuk nyamperin target konsumen yang ada didalam event.
Selain hal diatas, tim ini juga yang nantinya akan bertanggungjawab atas pencapaian KPI si SPG, apa sajakah KPI itu? Simak berikut ini :
- Contact : menggambarkan seberapa banyak orang yang bisa dikontak si SPG, diajak ngobrol, dan disampaikan product/brand message nya, dan ditawari produknya. Biasanya, untuk program regular 8j am kerja per hari, target kontak di sekitaran 50 orang.
- Trial : menggambarkan jumlah orang yang beli dari keseluruhan orang yang dikontak si SPG. Untuk program regular, biasanya di sekitaran 50% dari total kontak.
- Message Delivery : menggambarkan jumlah kontak yang mengerti product/brand message yang disampaikan.
Nah, contact dan trial bisa langsung keliatan dari report SPG, sedangkan message delivery perlu diukur dari research tambahan, biasanya lewat phone interview ke database orang yang udah dikontak si SPG.
Tiga KPI diatas itu baiknya di buat prioritas lagi, tujuan aplikasi SPG nya mau buat trial atau message delivery, karena ga akan efektif kalo mereka di push untuk bisa menuhin kedua target itu bersamaan. Selain ga efisien secara waktu kontak, target konsumen juga bisa jadi ga nyaman dan malah berakhir dengan impression negative terhadap brand kita.
Oiya, tim ini ga kerja sendiri, akan ada support dari agency yang memang focus di bidang ini, jadi mereka bisa focus di hal strategic, dan untuk eksekusi cukup di level supervisi aja.
Tips tambahan : pastikan message yang disampaikan si SPG cukup singkat dan jelas, bener-bener key message nya, jadi bisa nambah efisiensi waktu kontak mereka. Dan, perhatikan detail yang akan mendukung penyampaian message, misal, design seragam harus sesuai dengan campaign message dan brand guideline, begitu juga alat engagement yang dipakai.
Terakhir, bener ga sih SPG itu trial force terbaik? Tergantung, secara performance atau impact menurut gw iya, karena mereka bisa kontak satu persatu target konsumen secara manusia, ada komunikasi dua arah disitu yang menurut gw ga bisa tergantikan program trial lainnya. Tapi, secara biaya memang terhitung lebih mahal, dan reach nya jelas lebih kecil dari trial program lain. So, tantangannya adalah, gimana kita bisa menentukan proporsi yang tepat antara support SPG vs trial program lainnya.
Semoga bermanfaat.