Jenis Research dan Contohnya

Setelah baca artikel sebelumnya, semoga kita semua udah sepaham kalau research itu penting banget. Pertanyaan berikutnya, research apa yang harus gw bikin? Yang kaya gimana? Sekedar sebar kuisioner kah kaya yang di skripsi-skripsi itu?

Sayangnya, research ga sesimple itu, tapi ga seribet itu juga kalo kita udah paham konsep besarannya. So, di artikel ini gw akan coba bahas jenis-jenis research, fungsinya, dan contoh-contoh kasusnya.

Di level tertinggi, research cuma terbagi dua, yaitu research QUANTITATIVE dan QUALITATIVE. Biar gampang inget, patokannya adalah KUANTITAS dan KUALITAS. Apa bedanya?

Quantitative Research

Simple nya segala macam research yang melibatkan data yang bisa di kuantifikasi atau dihitung, dalam pengumpulan datanya dia menggunakan kuisioner (berbentuk pilihan ganda), yang kemudian akan diolah secara matematis,  dan dari outputnya kita bisa mengambil kesimpulan dalam bentuk angka. Jumlah responded dari research ini biasanya cukup banyak, angka yang dianggap bisa merepresentasikan keseluruhan target konsumen.

Pernah denger kan statement kaya ‘8 dari 10 orang lebih suka pake produk X’? atau ‘17% target konsumen tau dan mengerti key message campaign kita awal tahun ini’? itu salah satu contoh kesimpulan dari research quantitative.

Kelebihan dari research ini adalah kita bisa tau performance materi yang di tes secara mutlak dan bisa dipertanggungjawabkan, bukan indikasi, atau dalam bahasa lain disebut lebih valid, pokoknya kalo udah ada kata ‘teruji’ berarti itu berdasarkan research quantitative. Dan karena hasilnya lebih valid dan merepresentasikan keseluruhan target konsumen, kita juga bisa mengambil keputusan dari hasil research ini.

Dalam hal mengambil keputusan, ada yang namanya ‘action standard’ atau batasan minimal kita akan melakukan sesuatu. Contoh action standard : ‘kita akan launching produk ini kalau level penerimaannya diatas 70%’, kalau dibawah 70% kita akan cancel launch nya dan perbaiki produknya dulu.

Jenis research ini juga punya kekurangan, yaitu pengertian feedback yang ga terlalu dalam, ko bisa? Kan kaya yang udah disebut sebelumnya, pengumpulan data research ini menggunakan kuisioner, yang bentuknya adalah pilihan ganda (biar bisa di kuantifikasi), artinya, si responden cuma bisa pilih tanpa bisa jelasin secara lengkap kenapa dia pilih itu. Bisa sih kita kasih kolom ‘jelaskan kenapa’ tapi tetep kuisioner itu komunikasi satu arah, dia cuma akan tulis apa yang ada di kepala dia, tanpa kita bisa tanya lebih jauh buat ngerti lebih dalem.

Biasanya kita pake research quantitative buat apa? Sesuai dengan kelebihannya, pertama, kita pake research ini ketika kita perlu validasi atau untuk pengambilan keputusan, misal :

  • Research level penerimaan produk baru
  • Research level penerimaan design packaging baru
  • Research level penerimaan materi komunikasi baru (tema campaign, dll)
  • Research level penerimaan harga baru
  • dll

Kedua, kita juga pake research ini buat monitor performance, misalnya :

  • Monitor brand performance (brand imagery, brand funnel, dll)
  • Monitor performance jualan (market share)
  • Monitor performance distribusi
  • Monitor performance campaign
  • dll

Dari contoh diatas, mungkin kalian nyadar kalo research quantitative ini ada yang dilakukan secara regular (setiap bulan) dan ada juga yang hanya dilakukan ketika ada kebutuhan.

Qualitative Research

Kebalikan dari research quantitative, research ini tidak melibatkan hitungan karena data yang didapat adalah dokumentasi feedback verbal atau masukan dari responden. Iya, research ini lebih focus ke kualitas dari informasi yang didapat, which mengisi celah dari kekurangan research quantitative.

Dalam research ini, kita ga pake kuisioner, tapi lebih ke interview yang bisa kasih komunikasi dua arah, yang paling banyak dipake adalah system FGD (focus group discussion).

Buat yang belum tau, FGD tuh kaya ngumpulin satu group responden (biasanya 4-5 orang) di dalam satu ruangan yang kemudian nanti ada moderator yang akan nanya pendapat mereka terhadap materi yang sedang di tes. Jadi, si moderator akan nanya berbagai pertanyaan untuk bisa ngerti pendapat si responded secara lebih mendalam. Misal kita lagi nge-tes rasa produk baru, si responden akan disuruh cobain produknya, terus si moderator akan nanya menurut mereka rasanya gimana, kalo enak apa yang bikin enak, faktor apa yang bikin mereka suka, apa yang bisa disempurnakan lagi, dll.

Ketika interview ini berjalan, biasanya si anakbrand akan nyimak dari ruangan disebelahnya yang dipisahkan oleh kaca satu arah (anakbrand bisa liat responden, tapi responden gabisa liat anakbrand) jadi semua responden tidak merasa diperhatikan jadi bisa lebih ‘jujur’ ngasih komennya.

Kelebihan dari research ini kayanya udah cukup jelas, tentang pemahaman feedback yang lebih mendalam, karena penjelasan responden yang lebih mendetail, dan bahkan kita juga bisa nilai respon mereka dari ekspresinya.

Kekurangannya adalah karena datanya gabisa dihitung, jadi gabisa di tarik kesimpulan secara ‘ilmiah’. Selain itu, jumlah responden qualitative research juga jauh lebih sedikit dari quantitative research, jadi outputnya ga cukup kuat untuk jadi dasar pengambilan keputusan.

Biasanya kita pake research ini ketika kita mau ngerti suatu hal secara lebih mendalam, dalam proses development suatu hal, atau sebagai kelanjutan dari hasil quantitative research yang kita buat. Misalnya :

  • Review kualitas produk
  • Review kualitas packaging
  • Review kualitas materi komunikasi
  • dll

Secara investment, qualitative research lebih murah dan lebih cepet beres dibanding quantitative research, sesuai dengan jumlah responden dan proses pengolahan datanya.

So, pastiin research yang kita buat sesuai dengan kebutuhan kita, yang bisa menjawab issue brand atau perusahaan kita!

Masih bingung? Boleh komen di kolom komentar dibawah, atau langsung tanya di instagram @anakbrand_id.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s